Begini Efek Buruk Kokain di Dalam Tubuh

Kita tentu ingat dengan artis Steve Emanuel dan Nani Darham yang tersandung kasus narkoba jenis kokain. Apa sebenarnya kokain itu dan bagaimana efek buruknya ke tubuh pengguna? Simak penjelasannya berikut ini.

Kokain merupakan senyawa sintesis yang dapat menyebabkan metabolisme sel berjalan sangat cepat. Kokain adalah alkaloid yang diperoleh dari tanaman koka Erythroxylon coca, asli Amerika Selatan. Daun koka umum dikunyah penduduk lokal untuk memperoleh “efek stimulan”. Sekarang kokain masih difungsikan untuk zat anestetik lokal, terutama ketika dilakukan operasi mata, hidung dan tenggorokan, sebab efek vasokonstriksif yang dihasilkan pun berguna. Kokain dimasukkan dalam kelompok narkotika, beserta morfin dan heroin dikarenakan efek adiktif yang ditimbulkannya.

 

Risiko untuk sistem kardiovaskular

 

Kokain meningkatkan denyut jantung dan menyempitkan pembuluh darah. Jantung memerlukan lebih banyak oksigen, tetapi mendapat lebih sedikit karena pembuluh darah menyempit. Jantung harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan oksigen. Selain itu, pada pembuluh darah yang menyempit, darah mengalir lebih lambat. Hal ini dapat menyebabkan sel darah saling menempel dan membentuk gumpalan. Ini semua menjadi lebih buruk ketika pembuluh darah sudah agak rusak karena penuaan. Pembuluh yang sudah menyempit semakin dipersempit oleh kokain. Menurut penelitian, 1 dari 4 serangan jantung non-fatal pada orang di bawah usia 45 tahun terkait dengan penggunaan kokain.

 

Pengaruh ke mukosa hidung

 

Kokain memiliki efek vasokonstriktor. Coke larut dalam mukosa hidung. Pembuluh darah di mukosa menyempit. Akibatnya, sel-sel di mukosa hidung tidak menerima cukup darah. Akibatnya, sel-sel tidak menerima oksigen dan nutrisi yang cukup. Hal ini dapat menyebabkan selaput lendir menjadi meradang. Peradangan menyebabkan mukosa hidung menghasilkan lendir ekstra. Pengguna kemudian mengalami pilek. Ini dikenal sebagai 'pilek Kolombia'. Mukosa yang meradang juga bisa sangat menyakitkan. Coke yang dihirup juga bisa masuk ke sinus dan menyebabkan penyumbatan dan sakit kepala.

 

Keluhan psikologis

 

Beberapa pengguna kokain dapat mengalami depresi. Semakin sering dan semakin banyak digunakan, semakin besar kemungkinan seseorang akan merasa tertekan dalam jangka panjang. Selain itu, terdapat keluhan seperti perasaan derealisasi, gelisah, konsentrasi berkurang, kelelahan, rasa shock di kepala, kesemutan, kedutan otot, gangguan penglihatan dan pusing.

 

Kokain dan alkohol

 

Jika pengguna menggabungkan kokain dengan alkohol, beban pada jantung dan pembuluh darah akan meningkat. Kokain dan alkohol mengarah pada pembentukan zat baru: cocaethylene. Zat ini akan merangsang detak jantung dan memiliki efek vasokonstriktor. Coca-ethylene juga berada dalam darah lebih lama daripada kokain, yang berarti memberikan tekanan yang lebih lama pada jantung.

 

Risiko mematikan

 

Menghirup kokain dapat menyebabkan overdosis. Namun, saat menyuntikkan dan merokok atau menggunakan coke, risikonya jauh lebih besar daripada saat menghisap. Konsekuensi dari overdosis coke dapat bervariasi. Ketika kokain digunakan dengan cara disemprot, kematian bisa terjadi dengan sangat cepat, hanya dalam beberapa menit. Dosis kokain yang terlalu besar dapat menyebabkan fungsi jantung tidak teratur. Akhirnya, fungsi jantung bisa berhenti. Kokain juga dapat meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah bisa naik begitu cepat sehingga pembuluh darah lemah di kepala pecah dan pengguna meninggal karena pendarahan otak.  Kondisi fisik dan penyakit apapun yang dimiliki seorang pengguna tentunya juga sangat penting. Seseorang dengan kelainan jantung atau kelainan pembuluh darah di otak tentu saja berisiko besar. Kombinasi dengan obat lain, seperti alkohol, juga dapat menyebabkan risiko tambahan.

 

Risiko jangka panjang

 

Selain kecanduan , ada risiko jangka panjang dari penggunaan kokain yaitu:

 

  • Perubahan kepribadian : Orang yang menggunakan kokain banyak dan teratur dapat menjadi sombong dan egois. Selain itu, mereka sering mudah tersinggung dan gelisah. Hal ini dapat memicu segala macam bentuk perkelahian dengan orang lain

 

  • Kelelahan dan depresi : Kokain dapat menyebabkan kelelahan, dan perasaan depresi.

 

  • Agresif dan kecurigaan : Dengan banyak konsumsi kokain, pengguna dapat merasa seperti terancam. Pengguna menjadi paranoid dan karenanya terkadang agresif.

 

  • Penurunan berat badan : Kokain juga dapat menyebabkan penurunan berat badan. Kondisinya memburuk karena kurang nafsu makan.

 

  • Hasrat seksual berkurang : untuk pria bisa mengurangi kemampuan untuk ereksi dan ejakulasi. Itu karena berkurangnya produksi hormon dopamin dan norepinefrin, keinginan dapat hilang sepenuhnya dan impotensi dapat meningkat. Sementara pada wanita, penggunaan jangka panjang kokain akan mengurangi keinginan dan kemampuan untuk mengalami orgasme.

sumber : https://ashefagriyapusaka.co.id/mengenal-apa-itu-kokain-jenis-narkotika-terpopuler-di-indonesia/

 

 

 

This article was updated on April 25, 2022